Diagnosa Harga Diri Rendah Kronis SDKI

Diagnosa Harga Diri Rendah Kronis SDKI

 

Berikut ini perawat.my.id sajikan Diagnosa SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) Harga Diri Rendah Kronis yang terdiri dari definisi, penyebab, gejala mayor dan minor, kondisi klinis terkait serta referensi sumber.


Harga Diri Rendah Kronis SDKI, Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Harga Diri Rendah Kronis SDKI

D.0086 Harga Diri Rendah Kronis


Definisi :

  • Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien seperti tidak tidak berarti, tidak berharga, tidak berdaya yang berlangsung dalam waktu lama dan terus menerus


Penyebab

  • Terpapar situasi traumatis
  • Kegagalan berulang
  • Kurangnya pengakuan dari orang lain
  • Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan
  • Gangguan psikatri
  • Penguatan negatif berulang
  • Ketidaksesuaian budaya

 

Tanda dan Gejala

Gejala dan tanda mayor

  1. Subjektif
    • Menilai diri negatif (mis.tidak berrguna, tidak tertolong)
    • Merasa malu/bersalah
    • Merasa tidak mampu melakukan apapun
    • Meremehkan kemampuan mengatassi masalah
    • Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan posistif
    • Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
    • Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
  2. Objektif
    • Enggan mencoba hal baru
    • Berjalan menunduk
    • Postur tubuh menunduk

 

Gejala dan tanda Minor

  1. Subjektif
    • Merasa sulit konsentrasi
    • Sulit tidur
    • Mengungkapkan keputusaan
  2. Objektif
    • Kontak mata kurang
    • Lesu dan tidak bergairah
    • Bebicara pelan dan lirih
    • Pasif
    • Perilaku tidak asersif
    • Mencari penguatan secara berlebihan
    • Bergantung pada pendapat orang lain
    • Sulit membuat keputusan


Kondisi Klinis Terkait

  • Cedera traumatis
  • Pembedahan
  • Kehamilan
  • Stroke
  • Penyalahgunaan zat
  • Demensia
  • Penyakit kronis
  • Pengalaman tidak meyenangkan


Referensi :
  • Ackley,B.J.,Ladwig, G,B., & Makic,M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An  Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St, Louis: Elsevier
  • Carpenito, L. J.(2013).Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktek Klinik (Terjemahan). Edisi 6.Jakarta: EGC.
  • Doenges, M.E. Moorhouse, M.F & Murr, A.C(2013). Nursing Diagnosis Manual: planning, individualizing, and documenting client care. 4th Ed. United States of America: F. A. Davis Company.
  • Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  • Mary C. Townsend, DSN, APRN, BC. (2011). Nursing Diagnoses in Psychiatric Nursing. SEVENTH EDITION. F. A. Davis Company
  • Newfield, S. A., Hinz, M. D., Scott-Tilley, D., Sridaromont, K. L., & Maramba, P. J. (2012). Cox's Clinical Application of Nursing Diagnosis. 6th ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  • Pinquart, M. (2013). Self-esteem of children and adolescents with chronic illness: a meta-analysis. Child Care Health Dev. 2013 Mar;39(2):153-61. doi: 10.1111/j.1365-2214.2012.01397.x. Epub 2012 Jun 19.
  • Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). SDKI : Definisi dan Indikator Diagnosis. PPNI: Jakarta


Baiklah teman-teman semuanya, semoga artikel yang disajikan oleh perawat.my.id dengan judul Diagnosa Gangguan Persepsi Sensori SDKI dapat bermanfaat dan juga berguna bagi teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, terus belajar mengenai diagnosa keperawatan SDKI dan Intervensi SIKI dan juga NANDA dari blog ini yaa. Diharapkan teman-teman mampu membuat asuhan keperawatan atau askep Gangguan Persepsi Sensori dan dapat membuat diagnosa, intervensi dan implementasi keperawatannya. Dilarang melakukan copypaste dalam bentuk apapun. Sampai ketemu lagi teman-teman semuanya.
 

0 komentar